Di antara deretan kafe dan roaster baru di Bandung, Makmur Jaya Coffee Roaster punya cara sendiri untuk mencuri perhatian. Namanya terdengar seperti toko besi, tapi justru itu yang membuatnya mudah diingat. Derry Kustiadihardjo, sang pemilik, sengaja memilih nama yang terasa membumi, bukan untuk lucu-lucuan, tapi supaya akrab di telinga. Lewat tagar #bukantokobesi, Makmur Jaya perlahan menjelma jadi ikon kecil di dunia kopi yang kini sudah mempunyai beberapa cabang di kota Bandung.
Di balik kesan jenakanya, tempat ini serius soal rasa. Mont Blanc jadi salah satu yang paling sering direkomendasikan, kopi berbasis espresso dengan sirup dan creamy foam di atasnya. Rasanya manis, lembut, tapi tetap menyisakan karakter kopi yang kuat. Untuk pilihan klasik, ada Es Kopi Susu Gula Aren yang rasanya seimbang, nggak terlalu manis, tapi tetap creamy dan bold. Dua-duanya sering dibilang “kopi sesuai selera sendiri”, karena memang dibuat dengan presisi dan cita rasa yang stabil di setiap cabang.
Cabang Lengkong punya suasana kecil dan ramai, lebih cocok buat takeaway. Area barnya rapi dan modern, tapi ruang duduknya hangat, terasa seperti rumah lama dengan jendela kayu dan kursi jadul. Beberapa orang datang hanya untuk pesan dan jalan lagi.
Cabang lainnya, cabang Sawunggaling, menawarkan kombinasi modern, klasik, dan industrial. Dari rak display kayu melengkung sampai keramik hitam di area bar, semua terasa premium. Ruang duduknya seperti ruang tamu tempo dulu yang diisi kursi mid-century dan lampu gantung hangat. Di area semi-outdoor, suasananya lebih santai: atap transparan, meja kayu, dan kursi besi yang bikin betah duduk lama tanpa sadar waktu.
Buat yang cari tempat kerja, cabang Sukawarna bisa jadi pilihan. Ruangannya luas, banyak colokan, dan suasananya tenang. Di lantai bawah, nuansa kayu terang dan pencahayaan lembut bikin nyaman buat ngetik atau baca buku. Naik ke lantai dua, suasananya berubah jadi industrial dengan beton ekspos dan lampu sorot. Ada juga area outdoor kecil dengan dinding tinggi dan tanaman hijau, tempat pas buat ngopi sore sebelum pulang.
Sementara cabang Soka adalah sisi lain Makmur Jaya yang paling menarik. Mereka menempati bangunan tua bergaya Art Deco dan menjadikannya ruang modern penuh warna. Dari luar, bangunannya gagah dan klasik; dari dalam, atmosfernya muda, cerah, dan berani. Lantai biru solid, meja melengkung, hingga karya seni pop art membuat tempat ini seperti pertemuan masa lalu dan masa kini. Di pojoknya, ada area merchandise yang terasa seperti butik kecil: kaos, topi, dan figur mini dengan karakter “Makmur” yang lucu.
Makmur Jaya mungkin bukan sekadar coffee roaster. Tempat ini punya magnet yang bikin kita mau datang lagi, entah untuk secangkir kopi gula aren, atau sekadar duduk menikmati aroma pagi di Bandung.
Sumber Referensi:
Makmur Jaya Coffee. (n.d.). Unggahan [Instagram]. Diakses pada 13 Oktober, 2025, dari https://www.instagram.com/makmurjayacoffee/
Makmur Jaya. (n.d.). Ulasan dan foto untuk Makmur Jaya - Soka [Google Maps]. Diakses pada 11 Oktober, 2025, dari https://maps.app.goo.gl/XvKSh1C3zy1mkswr6
Makmur Jaya. (n.d.). Ulasan dan foto untuk Makmur Jaya - Sawunggaling [Google Maps]. Diakses pada 11 Oktober, 2025, dari https://maps.app.goo.gl/NMjyyuxDuU2i54um8
Makmur Jaya. (n.d.). Ulasan dan foto untuk Makmur Jaya - Sukawarna [Google Maps]. Diakses pada 11 Oktober, 2025, dari https://maps.app.goo.gl/Q62AGdTdDShcLwRp8
Makmur Jaya. (n.d.). Ulasan dan foto untuk Makmur Jaya - Lengkong [Google Maps]. Diakses pada 11 Oktober, 2025, dari https://maps.app.goo.gl/zCvUc9yxuqgRPq1YA
Penulis: