Pernah heran kenapa kopi di kafe specialty rasanya begitu jelas dan berbeda? Rahasianya ada pada metode seduh yang tepat guna, masing-masing dengan karakter uniknya.
☕ Pour Over (V60, Kalita)
- Cara: Air dituangkan perlahan dan melingkar di atas bed kopi
- Waktu: 2-3 menit
- Hasil: Rasa bersih, ringan, dan kompleks. Keasaman dan aroma buah/floral dari light-medium roast Arabica "berbicara" paling jelas
⚙️ Espresso
- Cara: Air panas bertekanan tinggi (9-10 bar) dipaksa melalui bubuk kopi halus
- Waktu: 25-30 detik
- Hasil: Minuman pekat, kental, dan kuat. Dasar dari latte/cappuccino. Robusta dark roast "bersinar" di sini
🫖 French Press
- Cara: Kopi direndam dalam air panas, lalu disaring dengan plunger
- Waktu: 4 menit
- Hasil: Full-bodied, bertekstur (minyak dan partikel halus lolos), rasa bold, keasaman rendah
❄️ Cold Brew
- Cara: Kopi kasar direndam dalam air dingin
- Waktu: 12-24 jam
- Hasil: Manis alami, sangat minim keasaman, smooth, dan menyegarkan
💡 Fakta Unik: Menurut penelitian SCA, metode pour over dengan V60 dapat mengekstrak 20-22% solid terlarut, sementara french press hanya 18-19%. Perbedaan 2-3% ini yang membuat karakter rasa begitu berbeda!
❓ Jadi, pertanyaannya: Apakah kita perlu punya semua alat ini di rumah?
➡️ Selanjutnya, kita akan membahas: "Perlu Punya Banyak Alat Seduh? Jawabannya Tergantung Kamu"
Sumber Referensi:
- Specialty Coffee Association. "Brewing Best Practices"
- Hoffmann, J. (2018). "The World Atlas of Coffee"
- Coffee Brewing Institute. "Extraction Yield Studies"
Gambar: https://pixabay.com/id/photos/kopi-vietnam-da-lat-perkebunan-kopi-3264064/
Penulis
🐻
Muhammad Zakariya Ansori